Wednesday 24 December 2008

Orasi Ilmiah Pada Malam Pelantikan Masyarakat Ekonomi Syariah

Oleh : Slamet Wiharto

Pada malam pengukuhan dan pelantikan pengurus Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) periode 2008- 20011, pada tanggal 23 Desember bertempat di ruang chandra gedung perkantoran Bank Indonesia, Menteri Negara BUMN Bapak Sofyan Djalil memberikan orasi ilmiahnya yang berjudul "Peluang Ekonomi Syariah & Solusi Menghadapi Krisis Global." Beliau mengatakan bahwa, krisis global yang terjadi saat ini adalah akibat dari sifat keserakahan yang dimiliki manusia. Bila dikaji lebih dalam melalui Neuro Ekonomi, sifat manusia ini di pengaruhi oleh otak manusia atau pikiran manusia (brain of human). Otak manusia tidak ubahnya seperti otak pada hewan. otak manusia terdiri dari limbik, korteks dan reptilian brain atau biasa dikenal dengan batang otak.

Fungsi limbik didalam otak manusia dapat mempengaruhi korteks dan batang otak atau reptilian brain. korteks adalah fungsi otak yang mempengaruhi good behavior kita, yaitu berbudi luhur dan kasih sayang, sedangkan batang otak atau reptilian brain adalah fungsi otak mempengaruhi bad habit, kekerasan, keserakahan, kejahatan, kriminalitas dan bad habit lainnya yang menyerupai dari kelakuan binatang dan itu adalah kebalikan dari fungsi korteks.

Ada penelitian yang mengatakan bahwa, para penjahat dan kriminalitas memilki batang otak atau reptilian brainya lebih besar dari korteksnya, maka mereka memiliki sifat yang jahat dan berkelakuan seperti binatang. bila orang yang memilki tingkat kestressannya tinggi maka dalam otaknya akan mengeluarkan hormon kimia yang dapat membesarkan batang otaknya, dan akan mempengaruhi sifatnya, menjadi jahat. Berbeda halnya dengan fungsi korteks. fungsi korteks merespon semua hal yang berbau kasih sayang, cinta damai.

Sistem pendidikan anak sekarang ini agak kurang tepat, karena banyak anak yang stress karena pendidikannya. anak- anak yang pintar biasanya sombong hal ini akibat dari bagaimana caranya mereka mempertahankan rangking di kelasnya, sehingga cendrung bersikap sombong dan terbaik dari yang lainnya. Sifat ini adalah sifat dari setan. Anak- anak muda sekarang tidak ingin di kritik, mereka merasa benar dan benar. Hal demikian akan mempengaruhi dari reptilian brain mereka, reptilian brain mereka akan semakin membesar dan akhirnya keserakahan menjangkiti mereka. otak manusia dipengaruhi sejak umur 1- 9 tahun, masa itulah otak anak akan tumbuh dan berkembang, maka pada saat tumbuh dan berkembang berilah respon yang positif pada anak- anak kita, seperti sentuhan kasih sayang dan cinta damai agar limbik otak dipengaruhi oleh korteks. Tidak demikian dengan budaya barat, mereka justru memisahkan anak- anak mereka untuk tidak tidur dengan orang tua sejak kecil, pada akhirnya mereka kurang kasih sayang, dan hal ini akan mempengaruhi batang otaknya. Marilah kita penuhi hidup kita dengan kasih sayang dan cinta damai, agar dijauhkan dari sifat jahat dan keserakahan.

"Taat Berlalu Lintas, Perlu Itu..!"

Oleh : Slamet Wiharto
Berlalu lintas yang baik di jalan raya sangat perlu, kesemrawutan yang terjadi di jalan raya, khususnya di perempatan jalan dan lampu merah adalah ulah para pemakai jalan itu sendiri. Banyak sekali para pemakai jalan yang belum memiliki etiket berlalu lintas yang baik, hal ini mengakibatkan banyak sekali pelanggaran dan kecelakaan lalu lintas yang terjadi. Mungkin ini adalah warisan zaman bikin Surat Izin Mengemudi (SIM) pakai calo.. hahaha.. :)

Himbauan bagi para pengendara yang ingin memiliki SIM, sudah tidak jamannya bikin SIM pakai calo. Kalau semua orang bikin SIM memanfaatkan jasa calo.. maka pantaslah kalau di jalan raya pada semrawut tidak karuan. Sebaiknya para pengendara membuat SIM pada jalur yang benar alias tidak pakai jasa calo. Sekarang sudah semakin tertib dan nyaman dalam pembuatan atau memperpanjang SIM. Citra Polisi sudah berubah sedikit demi sedikit, mari kita bantu pihak kepolisian dalam menjalankan tugasnya.
Tertib berlalu lintas dan berkendara agar tidak banyak terjadi angka kecelakaan di jalan raya. Berhentilah di belakang zebra kross pada saat lampu merah, persilahkanlah para pejalan kaki yang lewat. Taatilah rambu- rambu lalu lintas. Janganlah menerobos lampu merah. Lengkapilah surat- surat kendaraan bermotor. Membuat dan perpanjang SIM tidak menggunakan jasa calo. Semua itu demi kenyamanan kita semua dalam berlalu lintas.

Tuesday 16 December 2008

Perlunya Perubahan Perekrutan Tenaga Kerja

Oleh : Slamet Wiharto

Selama ini kita tahu dalam perekrutan tenaga kerja di dalam negeri masih menggunakan tes psikotes, padahal di luar negeri model perekrutan tenaga kerja yang menggunakan metode psikotes sudah ditinggalkan dan sudah tidak relevan lagi. Banyak contoh dan kasus yang terjadi dan dialami oleh para pencari kerja. Banyak sekali para lulusan dari perguruan tinggi ternama, yang tidak bisa tembus dan lulus dalam tes psikotes yang diadakan oleh para perusahaan yang membutuhkan karyawan, pada umumnya adalah BUMN dan pegawai negeri. Para pencari kerja tersebut memiliki indeks prestasi yang baik, dan ada juga yang lulus kuliah dengan predikat cum laude, tetapi yang jadi masalah adalah banyak juga dari mereka yang tidak lulus dalam tes psikotes yang diadakan untuk penyeleksian tenaga kerja.

Kasus seperti ini seharusnya bisa menjadi bahan penelitian dan menjadi fenomena tersendiri dalam model perekrutan tenaga kerja. Contoh kasus ada, seorang mahasiswa yang telah lulus kuliah sarjana dari perguruan tinggi negeri dengan predikat cum laude dan selalu gagal bila mengikuti seleksi tes pegawai negeri dan BUMN, gagalnya dalam tes psikotes. Ternyata hal ini banyak dialami oleh para pekerja lainnya. Tetapi ada juga yang indeks prestasinya standar yaitu 2.75 dan dari perguruan tinggi swasta dan tidak ternama bisa lulus dalam semua tes yang diikuti termasuk tes psikotes.

Dengan banyak kasus di atas maka dapat disimpulkan bahwa, kepintaran seseorang sebenarnya bukan dinilai dari tes psikotes tersebut, melainkan berdasarkan banyak faktor. Ada orang yang pintar dalam satu hal dan tidak dalam hal lain, misalnya ada orang yang pandai dalam berhitung atau matematika, dan tidak pandai dalam menghafal, begitu pula sebaliknya. Itulah sebabnya ada ungkapan "No Bodies Perfect" jadi tidak ada orang yang sempurna. Mungkin saja ada orang yang memiliki indeks prestasi standar tapi pintar dalam menjawab soal- soal psikotes dan begitu pula sebaliknya.

Manusia yang hidup di alam ini adalah saling melengkapi dan semua saling membutuhkan, mencari pasang hidup juga mencari pasangan yang bisa saling melengkapi satu sama lain. Makanya di Barat dalam perekrutan tenaga kerja sudah tidak menggunakan model tes psikotes lagi, mereka memakai tes kemampuan dari bakat seseorang. Banyak orang yang memiliki indeks prestasi yang bagus yaitu diatas 3.00 dan cum laude memilih mengikuti seleksi calon pegawai perusahaan asing di luar negeri, karena mereka lebih menghargai indeks prestasi yang dirintis sejak masa kuliah, daripada hasil tes psikotes yang dilakukan hanya sekali, sama halnya dengan pepatah yang mengatakan "Rusak Susu Sebelangga". Contohnya bila ada perusahaan marketing yang ingin mencari karyawan maka yang dicari adalah orang- orang yang memiliki jiwa dan bakat marketing, namun dalam hasil seleksi dan tes bakatnya ditemukan orang- orang yang memiliki bakat menganalisa dan tidak ada bakat dalam bidang marketing, maka otomatis tidak bisa menjadi karyawan perusahaan tersebut, penilaian tersebut fair.

Perekrutan karyawan pegawai negeri atau BUMN yang menggunaka metode tes psikotes sangat banyak menimbulkan fraud atau kecurangan, banyak sekali calon pegawai negeri atau BUMN adalah orang- orang titipan (kenalan orang dalam) atau KKN, yang sebenarnya tidak memilki kemampuan dalam pekerjaan yang dicari tersebut dengan kata lain "No Right Man In The Right Place." Hal ini dapat dibuktikan dengan banyaknya perusahaan BUMN dan pegawai negeri yang tidak produktif, karena hanya diisi dan di duduki oleh orang- orang yang tidak memiliki kemampuan dalam pekerjaannya. Praktek seperti ini masih banyak dilakukan oleh para oknum pegawai negeri dan BUMN dengan menawarkan pekerjaan namun harus membayar sejumlah uang sebagai gantinya.

Monday 8 December 2008

"Kesehatan Itu Murah, Sakit Itu Mahal"

Oleh : Slamet Wiharto

Pada beberapa minggu yang lalu di sebuah harian ibukota, ada sebuah artikel yang berjudul kesehatan itu mahal. Siapa saja boleh berangapan demikian dan semua orang memiliki persepsi dan pandangan yang berbeda mengenai kesehatan, tetapi jangan lantas di jadikan icon bahwa kesehatan itu mahal, bila demikian maka yang memiliki tubuh sehat hanya orang- orang yang mempunyai kecukupan dan kelebihan duit dong..?

Kesehatan adalah hak semua insan yang hidup di muka bumi. Menjaga kesehatan adalah suatu keharusan. Kita sebagai insan yang diciptakan Tuhan, maka kita wajib mensyukuri apa yang telah diberikan Tuhan kepada kita. Allah, telah memberikan kita jasmani yang sempurna, maka kita wajib mensyukurinya dengan menjaga kesehatan jasmani dengan sebaik- baiknya. Kesehatan adalah milik semua orang, kesehatan tidak kenal kaya, miskin, suku bangsa, agama, dan lain sebagainya.

Menjaga kesehatan, menjaga kebersihan baik diri sendiri dan lingkungan bisa dengan jalan apa saja, salah satunya adalah dengan berolahraga. berolahraga adalah salah satu cara yang tepat untuk menjaga kesehatan. Olahraga itu relatif, ada yang mahal dan ada yang murah tergantung dari sudut pandang masing- masing. Berolahraga bisa dengan jalan apa saja, seperti berjalan kaki, berlari- lari kecil, bersepeda, senam bersama, bermain bola, fitness dan sebagainya.

Berolahraga mulai dari yang tidak mengeluarakan duit sampai dengan mengeluarakan duit atau dengan kata lain dari yang murah sampai yang mahal. Kemauan dan niatnya itu yang mahal. Menyadarkan orang untuk berolahraga itu yang susah dan tidak mudah. Kebanyakan orang akan sadar dan ingin berolahraga apabila sudah kena batunya yaitu penyakit. Sakit itu baru mahal, kalau sakit maka seluruh harta benda menjadi taruhan untuk mengobatinya. Barulah kesadaran akan menjaga kesehatan dengan berolahraga itu timbul, menjaga kebersihan diri dan lingkungan juga sangat penting.


Pada artikel di harian ibukota itu berisi dan membahas mengenai olahraga yang mahal dan melenceng jauh dari judulnya yaitu "Kesehatan Itu Mahal", dengan adanya judul seperti itu dan dengan membaca isinya maka orang atau masyarakat yang membacanya akan berpikiran bahwa untuk menjadi sehat itu harus kaya dulu, harus punya duit dulu, dan sebagainya. Seharusnya judul yang tepat untuk artikel itu adalah "Trend Fitness dikalangan Masyarakat".

"Kesehatan itu mahal kalau sakit, kalau sakit pasti harus dibayar mahal."

Tuesday 2 December 2008

Kemajuan Olahraga Fitness Di Indonesia

Oleh : Slamet Wiharto

Olahraga fitness di Indonesia semakin hari semakin memperlihatkan kemajuannya. Olahraga ini pertama kali booming, setelah seorang atlit yang dipunyai Indonesia yaitu Ade Rai, berkiprah dan menunjukan prestasinya di dunia Internasional. Boomingnya olahraga ini di tanah air sejak tahun 1997, di tandai dengan banyaknya event- event dan kejuaran olahraga fitness dan binaraga yang diselenggarakan oleh berbagai klub fitness center yang ada di seantero nusantara. Ade Rai adalah pemrakarasa dan pencetus ide dari event- event tersebut. Ade Rai pantas untuk menyandang gelar sebagai bapaknya dunia fitness dan binaraga di Indonesia. Banyak sekali pertandingan- pertandingan olahraga fitness dan binaraga yang telah diselenggarakan sejak tahun 1997.

Banyak sekali bermunculan klub- klub kebugaran di Indonesia, baik itu skala kecil atau gym biasa maupun skala besar dan biasa disebut dengan Mega Gym. Kebutuhan akan hidup sehat adalah yang sangat utama. Memiliki badan sehat adalah yang utama. Fitness center dulunya merupakan sesuatu yang luxury dan hanya menjadi rekreasi semata, namun sekarang tidak lagi. Fitness Center adalah sarana untuk menuju sehat dan kebutuhan akan badan sehat akan terus meningkat dengan seiringnya waktu.

Olahraga fitness sangat baik untuk menjaga kesehatan badan kita dan keuntungan yang didapat dari olahraga ini cukup banyak. Dalam tesis yang di tulis oleh Slamet Wiharto, seorang lulusan master ekonomi dari Universitas Trisakti dengan judul "Bisnis & Manajemen Fitness Center Dalam Perspektif Islam", banyak sekali ditulis mengenai keuntungan olahraga ini, baik itu dari sisi ekonomi dan sisi fisiologi. Dalam tesis tersebut juga dijelaskan bahwa olahraga ini bersifat universal tidak mengenal ras, agama, suku bangsa, kaya, miskin dan sebagainya.

Mulailah untuk hidup sehat dengan olahraga fitness, tidak ada kata terlambat untuk hidup sehat, hanya kemauan dan niat yang dapat memulainya.. Hidup sehat dengan Fitness, kenapa tidak..?