Wednesday 9 November 2011

Mati Listrik di Bandara Soekarno Hatta


Assalamualaikum.wr.wb.

Judul posting kali ini menaggapi sebuah berita yang saya baca pagi ini di surat kabar nasional. Saya bingung juga bila ditanya pendapat saya mengenai berita yang barusan dibaca tentang listrik padam yang terjadi di Bandara Soetta?

Berita tersebut mengingatkan saya, bagaimana ketatnya penjagaan di Bandara. Kebetulan sekali saya semalam baru kembali dari Surabaya melalui Bandara Juanda dan sampai di Bandara Soetta. Penjagaan di Bandara Juanda juga ketat sekali dan terbesit dipikiran saya, wah petugasnya telah menjalankan tugasnya dengan baik, tegas dan lugas. Saya sempat kena marah sama petugas scanning gate pada saat akan boarding ke pesawat, karena memang saya yang salah, masih mengantongi mobile phone pada saat akan diperiksa, seharusnya sekalian ikut di scanning beserta tas dan laptop saya. Saya salut dan acung jempol dengan petugas itu, dan saya meminta maaf atas kejadian itu.

Saya berpikir, wah bila semua petugas seperti ini, pasti tidak akan ada penyelundupan barang- barang ilegal yang masuk ke negara kita baik itu melalui jalur darat, laut maupun udara.

Namun setelah membaca berita surat kabar pagi ini, saya langsung menjadi ragu dan pesimis dengan apa yang saya alami di Bandara dan pikirkan semalam. Apakah saya kebanyakan nonton film action sehingga mempengaruhi pemikiran saya tentang hal ini..?

Mati listrik memang sangat menjengkelkan dan menyebalkan bagi saya, ga tau yah bagi orang lain..? hehehehe... kejadian ini sering saya alami di rumah waktu dulu, namun sekarang sudah tidak lagi. Dikarenakan adanya kerusakan pada gardu listrik di daerah sekitar, bukan disebabkan oleh menurunnya kwalitas pasokan energi listrik yang sekarang ini kerap terjadi. alhamdulillah sudah di perbaiki oleh Perusahaan Listrik Negara.

Bila listrik mati, besar sekali kerugian material yang akan dialami. Listrik mati sekarang ini, katanya disebabkan oleh menurunnya kwalitas pasokan energi listrik tersebut yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya pemadaman listrik disana sini.

Yang saya khawatirkan adalah bila situasi dan kondisi seperti ini dimanfaatkan oleh oknum- oknum ataupun oleh orang- oarang yang mengambil keuntungan dari situasi dan kondisi listrik mati seperti ini yang perlu diwaspadai. Coba anda bayangkan bila listrik mati terjadi di Bandara, banyak sekali celah- celah ataupun kesempatan umtuk melakukan tindak kejahatan, misalnya saja akan banyak terjadi; penyelundupan, pencurian bagasi, mungkin juga akan banyak pencopet, pencoleng, pelecehan sexual, ataupun penyakit sosial lainnya.

Bahkan yang perlu diwaspadai adalah orang- orang yang akan menyelundupkan barang haram atau barang ilegal lainnya, yang bernilai ratusan miliar, akan mengambil situasi dan kondisi seperti ini. Saya jadi teringat oleh film American Gangster yang dibintangi oleh Denzel Washington, Russell Crowe dan Chiwetel Ejiofor. Yang terinspirasi oleh kisah nyata dari Frank Lucas, yaitu seorang gembong heroin dari Manhattan Amerika Serikat, yang berhasil menyelundupkan heroin dari negara timur jauh ke negaranya, melalui jalan udara. Aksi ini nyaris tidak terdeteksi dan tidak tercium karena dia menyelundupkan ratusan kilo heroin melalui bandara militer dengan pesawat militer yang memanfaatkan pengangkutan pemulangan jenazah para tentara amerika yang tewas pada perang Vietnam dan berhasil menyuap beberapa oknum petugas untuk bekerjasama dengannya. Hal tersebut dilakukan kerena sulitnya menembus penjagaan yang sangat ketat yang dilakukan oleh petugas bandara.

Dengan adanya kisah nyata yang difilmkan ini maka kita dapat mengambil hikmahnya, yaitu penjagaan yang sangat super ketat saja masih bisa di tembus dengan sangat mudahnya karena memanfaatkan situasi dan kondisi semisal pemanfaatan pemulangan jenazah tentara yang tewas. Apalagi dengan kondisi mati listrik, hal- hal yang jahat dan tidak terpikirkan dapat saja terjadi.

Kejahatan bukan saja berasal dari niat pelakunya namun karena adanya kesempatan, maka
Waspadalah.. waspadalah.. begitu kalo kata Bang Napi... hehehehe..


Best Regards

Slamet Wiharto