Friday, 5 February 2016

Dukung Rio Haryanto di Balap Mobil F1



Alhamdulillah saya ada kesempatan untuk nulis blog lagi. Kita langsung saja ya, Akhir tahun 2015 dan awal 2016 menjadi hari- hari dimana saya selalu mengupdate berita mengenai Rio Haryanto. hampir setiap hari saya pantau terus lewat twitter dan instagram akun Rio Haryanto. Saya tidak memiliki sosmed tapi saya bisa nanya Mbah Google dan seperti biasa dengan kebaikan Mbah Google semua tersaji lengkap info dan berita mengenai Rio Haryanto. Sampai istri saya bilang, "Pasti lagi update berita Rio Haryanto ya pah..?". Saya jawab "iya, hebat nih Rio bisa ke F1, ckckckcckck, jarang - jarang nih Indonesia punya orang yang model kayak Rio".
Saya suka menonton olahraga F1 sejak duduk dibangku SMP. Pada tahun itu ada televisi swasta yang menyiarkan langsung pertandingan F1. Biasanya setelah nonton pertandingan F1 di hari minggu, maka pada hari seninnya saya dan teman- teman berdiskusi mengenai pertandingan tersebut.  Dulu saya dan teman- teman sempat diskusi, "coba ada ya, orang Indonesia yang ikut F1", yang ada kita malah bilang pada saat itu, "gak mungkin dan gak bakalan, hahaha", dan kita tertawa semua.
Namun dengan seiringnya waktu, saya sudah tidak mengikuti pertandingan F1 lagi, karena memang di televisi swasta tersebut sudah tidak menayangkan pertandingan F1 lagi. Saya mulai mengikuti lagi semenjak ada berita mengenai Rio Haryanto adalah pembalap termuda yang pernah menjajal mobil F1, disitu saya mulai tertarik lagi untuk mengikuti perkembangan pertandingan F1 dan khususnya GP2 yang kelasnya satu tingkat dibawah F1, dan dimana ada pembalap asal Indonesia Rio Haryanto ikut bertanding dikejuaraan tersebut. 
Pada bulan Maret 2015 saya ada liburan ke Melbourne Australia, kebetulan jadwal liburan saya berbarengan dengan adanya pertandingan F1 di Albert Park Melbourne Australia. Saya membeli tiket nonton F1 untuk pertandingan hari minggunya tanggal 15 Maret 2015. Saya senang sekali akhirnya bisa nonton pertandingan F1 Live di Melbourne Australia. Pada saat itu saya menjagokan Lewis Hamilton dan akhirnya dia juara di Albert Park Melbourne Australia. Semenjak saat itu saya selalu mengikuti pertandingan F1 dan GP2.
Saya sangat yakin dengan bakat Rio Haryanto, suatu hari dia pasti akan naik satu tingkat yaitu menjadi pembalap F1, menurut analisa saya, dia sudah bisa menjajal mobil F1 di usia muda dan sudah dapat licensed untuk mengendarai mobil F1, dari kecil sudah disiplin untuk jadi seorang pembalap dan selalu berprestasi, prestasinya di GP2 masuk 5 besar, seharusnya bisa 3 besar namun ada faktor lain yang saya rasa para penggemar Rio Haryanto pasti tahu mengapa. Berita negatif tentang Rio Haryanto juga tidak ada. Rio Haryanto selalu fokus dengan apa yang dia tekuni yaitu dunia balap. Sorot mata yang tajam, smart, bugar dan satu lagi tidak sombong alias low profile adalah seperti sudah menjadi icon buat Rio Haryanto.
Rio Haryanto selangkah lagi menuju F1. Banyak faktor untuk dapat menjadi pembalap F1, salah satunya adalah dana, mengapa demikian karena F1 adalah barometer dari perkembangan mobil- mobil yang sekarang ini ada di dunia. Teknologi F1 selalu akan diadaptasi ke mobil- mobil yang ada dipasaran. Balap F1 adalah salah satu ajang implementasi dari sebuah teknologi baru yang diujikan di mobil F1. Sehingga pantas saja Balap F1 adalah olahraga yang membutuhkan dana besar. Itu baru dilihat dari satu sisi yaitu teknologi, bagaimana halnya dengan sudut pandang lain, saya rasa  olah raga termahal dimuka bumi ini adalah balap F1.
Bangsa Indonesia harusnya bersyukur dengan adanya seorang anak muda seperti Rio Haryanto yang mempunya bakat untuk dapat mengendarai mobil F1 dan sejenisnya. Prestasi Rio Haryanto selama mengikuti balap mobil sejak umur belia sampai sekarang ini sudah tidak diragukan lagi. Lagu kebangsaan Indonesia selalu berkumandang dan diiringi oleh berkibarnya sang merah putih di sirkuit- sirkuit yang pernah ditaklukan oleh Rio Haryanto. Apalagi Rio Haryanto selalu bilang bahwa kemenangnnya dia hadiahkan untuk negara tercinta Indonesia. Maka sudah sangat sepantasnya bangsa Indonesia untuk dapat mendukung terus bakat yang dimiliki oleh Rio Haryanto. Dukungan pemerintah sebenarnya simple saja, yaitu adalah dana. 
Alhamdulillah pemerintah akan memberi dukungan dana, seperti yang dilakukan oleh Kemenpora yaitu akan memberikan dana Rp. 100 Miliar. Tetapi pemberian dana ini menjadi pro dan kontra dikalangan DPR dan pejabat pemerintah. Saya jadi bingung, kenapa mesti ada yang kontra mengenai hal ini. Kita tahu lah, semua orang juga tahu bahwa balap F1 itu tidak murah, apalagikan anggota DPR kan orang pilihan pastinya kepintarannya tidak diragukan lagi. Mengapa mereka masih meributkan dana Rp. 100 Milar, kalau menurut saya dana Rp.100 Miliar itu kecil lho, coba kita analisa, Rp. 100 Miliar itu sepadan dengan harga 2 rumah berukuran 500 meter di daerah Menteng. Jakarta Pusat. Seharunya pemerintah berterima kasih dengan Rio Haryanto, tanpa ada dana pembinaan untuk untuk atlit balap usia dini, namun sekarang sudah ada seorang Rio Haryanto yang siap ke F1. Kalau di hitung- hitung uang Rp. 100 Miliar anggap saja sebagai uang pembinaan untuk atlit balap usia dini. 

Berita mengenai polemik ini sudah banyak diberitakan di media- media, sehingga saya tidak perlu membahasnya lagi di blog saya. Paling tidak, bila Indonesia tidak punya sirkuit tapi punya pembalap F1 kan lebih membanggakan. Marilah kita dukung Rio Haryanto sebagai duta Indonesia di Pentas Dunia untuk dapat mengibarkan dan mengumandangkan lagu dan bendera Indonesaia Raya di sirkuit- sirkuti di seluruh dunia. Seorang Rio Haryanto bisa menjadi inpirasi bagi banyak anak muda tidak hanya di Indonesia namun di seluruh dunia. 

Best Regards

Slamet Wiharto

No comments: