Oleh : Slamet Wiharto
Gempa atau fenomena alam lainnya adalah suatu kejadian natural yang memang sewajarnya terjadi karena siklus alam yang terus berputar sampai akhir jaman. Semua kejadian dan fenomena alam sudah ada yang mengatur, yaitu adalah Sang Khalik Allah SWT. Fenomena alam dan kejadian alam lainnya adalah merupakan tanda- tanda kekuasaan Allah SWT. Kita sebagai hamba Allah SWT, hendaklah sudah sepantasnya untuk bersyukur dari nikmat- nikmat yang telah di berikan Allah SWT, Kepada kita. Fenomena alam seprti gempa bumi yang baru- baru ini terjadi bisa kita jadikan media introspeksi diri kita masing- masing, apa- apa sajakah yang telah kita lakukan sebagai wujud nyata dari rasa bersyukur kita kepada Allah SWT, apakah kita bisa menjadi manusia bersyukur..? atau malah menjadi manusia kufur nikmat..? yang dapat menjawab itu semua adalah jiwa kita masing- masing. Janganlah kita menganggap diri kita lebih hebat, lebih baik, atau lebih suci dari yang lain. Kesombongan hanya milik Allah SWT.
Menjadi manusia yang dapat bersyukur adalah bukan perkara yang sulit, Allah telah menyediakan dan memfasilitasi media atau kendaraan untuk dapat menyatakan atau menyampaikan rasa syukur kita kepada Sang Khalik, yaitu adalah "Islam". Islam adalah the way of life. Islam telah mengatur hidup kita ini, kita tinggal menjalankannya. Diantaranya adalah, membaca kalimat syahadat, shalat lima waktu, berpuasa di bulan ramadhan, membayar zakat dan yang terakhir adalah pergi haji jika mampu. Essensi yang termaktub dalam rukun Islam itu adalah the way of life to journey of peaceful and happiness.
Bila kita telah menjalankan rukun Islam itu semua dengan ikhlas dan kahfah (sepenuhnya) maka hal itulah yang disebut dengan "Taqwa". Sikap taqwa adalah sikap perwujudan rasa syukur kita kepada Allah SWT. Sikap taqwa ini memiliki beberapa tingkatan dan ukuran keimanan. Hanya Allah SWT yang mengetahui kadar keimanan kita, karena Dialah yang maha mengetahui maka dari itu Dia sering menguji kita dengan berbagai hal baik itu dengan kesenangan maupun kesusahan. Allah SWT. tidak akan menguji hambaNya dengan sesuatu yang ia tidak dapat memikulnya. Dibalik ujian/ cobaan kesenangan dan kesusahan itu dapat kita ambil hikmah dan pelajaran untuk dapat menghadapi kehidupan kita di dunia ini, sebagai bekal hidup di akherat kelak nanti.
No comments:
Post a Comment