Monday 22 August 2011

Studi Banding Singapore & Malaysia (IIUM, OUM, dan Islamic Banking and Finance (IIiBF) Malaysia

Berpergian dengan pesawat terbang sangat menyenangkan. Sewaktu kecil saya sering diberikan sebuah miniatur pesawat terbang oleh Pakde, yang kebetulan beliau baru saja pensiun dari Vice President di salah satu perusahaan penerbangan BUMN. Pesawat terbang adalah alat transportasi yang sangat nyaman dan salah satu alat transportasi yang bisa mendekatkan kita kepada sang pencipta. Bila sedang berada di dalam pesawat, saya merasa kecil di hadapan Allah SWT. Kita tidak ada apa- apanya di bandingkan dengan maha luasnya langit dan bumi ini, terkadang saya berdoa dan menangis dalam hati.

Alhamdulillah, apa yang saya bayangkan dan impikan selama ini terwujud, pada bulan Agustus 2009 yang lalu. Ada tawaran tugas untuk pergi keluar negeri untuk suatu program studi banding ke Singapore dan Malaysia, yang diadakan oleh Islamic Economics and Finance (IEF) Universitas Trisakti ke beberapa universitas yang ada di Malaysia.

Program studi banding ini merupakan program yang sangat penting bagi IEF Trisakti dan bagi divisi saya tentunya, karena merupakan tolak ukur pembenahan yang akan dilakukan oleh IEF Trisakti disemua struktur organisasinya. Kami mengunjungi International Islamic University Malaysia (IIUM) sebagai kiblatnya Islamic Economics Finance di ASEAN. Kami juga mengunjungi Open University Malaysia (OUM) dan Institute of Islamic Banking and Finance (IIBF) yaitu institute yang dimiliki oleh IIUM.

Di Singapore, menginap di Hotel Value Thomson dan mengunjungi: Sentosa Island, Patung Singa di Esplanade, Pasar Mustofa Ibrahim, Hardrock Cafe, Orchard Road dan China Town.

Dan di Malaysia, menginap di hotel di daerah Bukit Bintang, daerah dimana tidak pernah tidur, 24 jam non stop selalu ramai. Selama di Kuala Lumpur saya mengunjungi Petronas Tower, Hardrock Cafe, Masjid Agung di Putra Jaya, Genting High Land, Malaysia Telecom Tower, Beryl's Chocolate Factory dan Makam- Makam raja dan petinggi Malaysia. Perjalanan di Singapore dan Malaysia sangat menyenangkan. Akhirnya saya menyadari dan sangat bangga menjadi seorang Indonesia, Damn I Love Indonesia.

Cerita yang hampir terlupakan...

Best regards,

Slamet Wiharto

1 comment:

LagLog.LST said...
This comment has been removed by the author.