Sunday 5 November 2017

Budayakan Mengkritik Lewat Penelitian dan Tulisan


Pada era reformasi dan informasi saat ini, dimana keterbukaan dan kebebasan berekspresi dapat dilihat sekarang ini, seperti banyaknya terjadi aksi demo untuk dapat menyuarakan pendapatnya di tempat umum dengan berorasi dan sebagainya. Cara menyuarakan pendapat di muka umum dengan berorasi boleh saja dan tidak dilarang selama masih dalam norma-norma atau rambu-rambu dan aturan yang sudah ditetapkan oleh undang-undang. Banyak sekali diantara para peserta demo adalah kaum muda dan intelektual atau dalam hal ini adalah kaum terpelajar dan akademisi. Berdemo dan berorasi dengan menyampaikan aspirasi dengan didasari oleh data-data yang dapat dipertanggung jawabkan sangat diharuskan.

Teknologi informasi dan komunikasi sudah semakin canggih saat ini, cara-cara menyuarakan pendapat seperti berdemo, sepertinya sudah saatnya di tinggalkan. Mulailah era baru dalam berdemo yaitu melalui penelitian dan tulisan dengan sarana teknologi informasi dan komunikasi, apalagi bila yang berdemo seorang akademisi atau dosen, sudah sepatutunya mengkritik atau berdemo lewat penelitian dan tulisan. Kritik yang disuarakan lewat penelitian dan tulisan lebih bisa dipertanggung jawabkan, memiliki dasar keilmuan dan ilmiah yang kuat.

Penelitian dan tulisan yang bertujuan untuk mengkritik pemerintah misalnya, dapat dilakukan dengan penelitian, yang didasari oleh kaidah-kaidah penelitian ilmiah, karena penelitian tersebut akan berisi misalnya data statistik, data wawancara, data observasi, data diskusi para ahli, data-data yang didapat dari berbagai literature, buku-buku, Al-quran, hadist dan jurnal ilmiah, seperti yang ada pada Lemlit Trijurnal, dimana disana banyak sekali jurnal-jurnal dan penelitian terdahulu yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun, berkat teknologi informasi dan komunikasi yang semakin canggih saat ini. Data-data tersebut dikumpulkan, diproses dan dianalisa, sehingga si peneliti akan dapat menarik sebuah kesimpulan ataupun jawaban dari permasalahan yang diteliti. Solusi dari kritik tersebut akhirnya ditemukan dan hal ini dapat di publikasikan lewat jurnal-jurnal yang ada, terutama jurnal yang ada di Lemlit Trijurnal Universitas Trisakti, sehingga pemerintah dapat membaca kritikan tersebut sekaligus solusinya, pemerintah tinggal mempelajari dan menerapkannya.

Publikasi hasil penelitian dan tulisan dapat dilakukan melalui media mana saja, bisa pada jurnal ilmiah, surat kabar, majalah, media online, website dan lain sebagainya.Seorang akademisi bila mengkritik sesuatu, harus dapat menemukan solusinya, jadi tidak hanya asal mengkritik saja, tanpa mencarikan solusinya. Cara intelektual seperti ini seharusnya dimiliki oleh para akademisi, mahasiswa dan negarawan. Sekarang ini banyak juga di televisi dan media sosial, saling kritik namun tidak mencarikan solusinya. Hal-hal tersebut seharusnya dihindari, apalagi bila yang melakukan kritik tersebut adalah negarawan dan akademisi, marilah memulai mengkritik dengan cara-cara dapat dipertanggung jawabkan. Buatlah tulisan dan penelitian dengan data-data dan sumber yang jelas, sehingga manfaat atau maslahahnya dapat dirasakan oleh semua pihak yang membaca dan yang membutuhkannya.

No comments: