Friday 3 November 2017

Meningkatkan Qualitas Hidup Dengan Membaca dan Menulis


Masih ingatkah kita dengan masa liburan sekolah dahulu, dimana setelah liburan sekolah biasanya sang guru menyuruh anak muridnya untuk membuat suatu tulisan yang berisi tentang liburan sekolah. Saya masih ingat dengan masa-masa itu, karena tugas menulis liburan sekolah itulah yang saya gemari. Menulis merupakan salah satu kegiatan yang saya suka, menulis tentang apa saja, tentang pengalaman hidup, sesuatu yang lagi booming, yang digemari dan tentang suatu persoalan atau masalah yang bila ditulis, biasanya ketemu jalan keluarnya, ajaib kan...! Pokoknya apa saja bisa dijadikan bahan tulisan.

Menulis identik sekali dengan membaca dan pengalaman. Orang akan bisa menulis bila sering membaca atau memiliki pengalaman yang pernah dialami, karena akan bercerita dalam tulisannya. Kedua hal itulah yang biasanya yang membuat saya bisa menulis. Pengalaman-pengalaman yang pernah dialami bisa dijadikan tulisan, seperti layaknya orang curhat (curahan hati) atau bercerita, namun tidak ada lawan bicaranya, melainkan hanya sebuah pena dan kertas. Menceritakan pengalaman hidup melalui tulisan, tanpa disadari dapat menjadi sebuah buku, apalagi pengalaman hidup yang sangat berharga dan bila dishare lewat tulisan dan dipublikasikan, akan menjadi motivasi bagi siapa saja yang membacanya.

Membaca dan Menulis dapat meningkatkan qualitas hidup seseorang, mengapa demikian karena bila banyak membaca buku, artikel, jurnal dan karya ilmiah (kunjungi Lemlit Trijurnal) dan sebagainya, maka otak dan pikiran akan terisi penuh dengan ilmu pengetahuan yang tanpa disadari akan berguna kelak dikemudian hari. membaca itu ibarat menabung ilmu pengetahuan pada memory otak, apalagi dengan bacaan atau ilmu pengetahuan yang up to date. Otak akan penuh terisi informasi-informasi yang suatu saat akan dapat digunakan dalam mengarungi kehidupan ini, seperti ada slogan yang banyak diucapkan orang, yaitu "siapa yang menguasai informasi, maka akan menguasai dunia".

Slogan tersebut ternyata benar adanya, seperti sekarang ini di era informasi, dimana informasi banyak bertebaran dimana-mana saling terintegrasi, berinteraksi dan berevolusi. Informasi-informasi mengenai apa saja dapat dilihat dimana-mana kapan saja dan tidak terhalang oleh ruang dan waktu. Pada era digitalisasi dan komunikasi saat ini, tanpa disadari adalah banyak sekali bacaan dan tulisan yang beredar pada dunia maya, mau tidak mau bila ingin mengaksesnya, pasti dengan membacanya dan menuliskannya, sehingga akan menghasilkan suatu informasi baru.
Informasi-informasi yang teintegrasi, berinteraksi dan berevolusi tadi memainkan fungsinya masing-masing sehingga menghasilkan informasi baru yang dapat melahirkan suatu kreatifitas, gagasan, ide, inspirasi dan inovasi baru dibidang apa saja. Berkembangnya informasi makan akan sejalan dengan berkembangnya kreatifitas, dikarenakan adanya proses integrasi, interaksi dan evolusi bagi informasi atau ilmu pengetahuan itu sendiri. Kreatifitas, gagasan atau ide itu akan lahir dan berkembang dengan banyaknya pengalaman, membaca dan menulis, mustahil bila tidak memiliki pengalaman, tidak membaca dan tidak menulis dapat memiliki sebuah ide atau kreatifitas. Pengalaman dan membaca akan membawa manusia untuk berimajinasi dan akhirnya bermimpi akan sesuatu, dipikirkan, dibaca lagi, dituliskan dan diaplikasikan, maka mimpi dan imajinasi tersebut dapat terwujud.

Salah satu cendikiawan muslim yang sangat berpengaruh di dunia dan bukunya banyak dirujuk oleh para cendikiawan lainnya sampai sekarang yaitu "Mukaddimah" oleh Ibnu Khaldun. Buku tersebut adalah baru pembuka dari kitab yang ditulisnya. Buku Mukaddimah tersebut kurang lebih 1000 halaman dan berisi ilmu apa saja, ada ekonomi, fisika, matematika, kedokteran, sosiologi dan lain sebagainya. Ibnu Khaldun bisa menulis dikarenakan dalam hidupnya beliau telah hafal Al-Quran sejak kecil, kebetulan beliau orang Tunisia, yang bahasanya Arab juga. Al-Quran berisi semua ilmu pengetahuan yang ada dibumi ini, karena Ibnu Khaldun sudah membaca dan hafal Al-Quran maka, dalam otak dan pikiran beliau berisi ilmu pengetahuan dan informasi yang sangat banyak, belum lagi dengan ilmu pengetahuan lain dan pengalaman hidup yang didapatnya ketika beliau beranjak remaja dan dewasa. Ilmu pengetahuan dan informasi serta pengalaman tadi yang ada diotak dan pikiran beliau saling terintegrasi, berinteraksi dan berevolusi, sehingga beliau dapat menuliskan ilmu pengetahuan baru dan buah pemikiran beliau dapat dinikmati sampai sekarang ini.

Uraian-uraian tadi semoga dapat memotivasi kita semua, dengan membaca dan menulis dapat meningkatkan qualitas hidup kita di lingkungan civitas akademika Universitas Trisakti, di masyarakat dalam kehidupan berbangsa, beragama dan bernegara. Marilah budayakan membaca dan menulis agar kita dapat menguasai informasi dan ilmu pengetahuan sehingga kita akan menguasai dunia ini dengan kemaslahatan dan wellbeing bagi umat seluruhnya. Waulluhualam Bishawab.

No comments: